BER-AL QUR’AN ADALAH LUAPAN CINTA

Ustadz Nanang Kosim (Koordinator Biro Qur'an JSIT Indonesia Wilayah Jateng dan Kepala SMPIT Insan Mulia Pati)
oleh: Ustadz Nanang Kosim (Koordinator Biro Qur'an JSIT Indonesia Wilayah Jateng)
Ada seorang sahabat Rasulullah saw. yang mempunyai kebiasaan aneh. Setiap salat beliau selalu membaca surat Al Ikhlas disamping surat-surat yang lain. Bahkan ketika beliau menjadi imam salatpun, tidak pernah meninggalkan surat Al Ikhlas dalam semua salatnya. Ketika ditanya maka beliau menjawab bahwa hal itu dikarenakan cintanya kepada surat Al Ikhlas. Maka Rasulullah bersabda : “cintamu kepada surat Al Ikhlas akan memasukkanmu ke surga”.
Saudaraku, inilah cinta yang membawa kepada kesungguhan berinteraksi dengan sepenuh hati. Karena cinta maka motivasi untuk bisa selalu bersama akan muncul dari dalam dirinya. Apapun yang terjadi dengan sekelilingnya tidak akan mampu merontokkan cintanya kepada Alquran. Biarpun dia menghafal sendiri, biarpun teman-temannya sudah berguguran, tetap saja cinta akan membuktikan kebenarannya.
Cinta itu memunculkan kerinduan. Rindu kalau tidak bertemu dengan Alquran. Maka bagi ahlul quran kerinduan itu akan terus menggaitnya agar mendekat dengan yang dicintainya. Tidak ada hari tanpa Alquran. Tidak ada pergi tanpa membawa Alquran. Tidak ada keindahan tanpa Alquran.
Kerinduan ini yang akan mengantarkan dia untuk selalu bersama dengan Alquran. Bisa ditebak, kalau sudah bersama maka tidak akan mau berpisah. Selalu ingin bersama selamanya. Begitu sudah membaca Alquran, maka seakan tidak mau berhenti. Perasaan ini akan mengantar kepada suasana berlama-lama dengan Alquran. Bersama dengan Alquran tidak lagi minimalis atau sekedar menggugurkan kewajiban. Apalagi hanya terputus dengan hal-hal sepele yang bersifat duniawi yang berupa update status, rasa kantuk, dan sebagainya. Kecintaannya kepada Alquran tentunya tidak akan mampu melunturkan kenikmatannya bersama Alquran yang tercinta.
Kisah cinta inilah yang menjadikan target besar menjadi kecil ketika sudah berkaitan dengan Alquran. Kisah Abdullah bin Amr bin Ash yang ditugasi Rasulullah untuk tilawah 1 juz sekali menunjukkan betapa itu terlalu ringan untuk membuktikan sebuah cinta. Maka, penugasan itu beliau tawar dengan sebuah bukti yang lebih sangat hakiki, yaitu hatam Alquran setiap 3 hari sekali. Inilah cinta 💖💗💓
Seorang sahabat yang bernama Abbad bin Bisyr membuktikan bahwa cintanya tidak mau terpisah dengan kondisi apapun. Ketika beliau sedang melaksanakan tugas jaga malam dalam sebuah pertempuran, beliau isi dengan salat malam. Tenggelam dalam lantunan ayat-ayat Alquran yang serasa menjadi surat cinta terindah, lesatan 3 anak panah yang menembus tubuhnya tidak juga menjadikan beliau rela menyudahi salatnya. Kalau bukan karena khawatir beliau gugur dengan meninggalkan tanggungjawab berjaga, tidak akan beliau mau menyudahi keindahan suasana bersama ayat-ayat yang indah. Maka ketika cucuran darah semakin menjadikan beliau lemas, khawatir tidak ada lagi yang menjaga, maka beliau bangunkan saudaranya untuk menggantikan berjaga. Inilah cinta 💓💗💖
Cinta ini akan benar-benar terbukti ketika ada cinta akhirat dalam diri ini. Semua kesenangan dunia tidak lagi mampu men-downgrade cintanya kepada Alquran. Dengan ini mereka tanggalkan kemalasan, mengantuk, capek, naik turunnya semangat dengan tergantikan oleh cintanya kepada Alquran.
Cinta ini yang akan menjadikan semuanya terasa indah selama bersama Alquran. Mengapa demikian? Karena cinta Alquran hakikatnya adalah cinta kepada Allah. Maka, kalau ada manusia yang tidak cinta kepada Alquran, merasa bosen bersusah-susah dengan Alquran, tega melupakan hafalan sehingga hilang dan tidak tertarik menjaga dan memurajaahnya dikhawatirkan sesungguhnya ada masalah dengan cintanya kepada Allah
Untuk cinta itulah Rasulullah mengajarkan sebuah do’a kepada kita :
ُ اللَّهُمَّ إِنِّي أَسْأَلُكَ حُبَّكَ وَحُبَّ مَنْ يُحِبُّكَ وَالْعَمَلَ الَّذِي يُبَلِّغُنِي حُبَّكَ اللَّهُمَّ اجْعَلْ حُبَّكَ أَحَبَّ إِلَيَّ مِنْ نَفْسِي وَأَهْلِي وَمِنْ الْمَاءِ الْبَارِدِ
Ya Allah, aku memohon kepadaMu kecintaanMu, dan kecintaan orang yang mencintaiMu, serta amalan yang menyampaikanku kepada kecintaanMu. Ya Allah, jadikanlah kecintaanMu lebih aku cintai daripada diriku, keluargaku serta air dingin).
Semoga cinta ini terus bersemi, mekar di dalam jiwa-jiwa yang sejuk selalu tersirami dengan taujih-taujih Quran.
================
Sragen, 29/12/2019
Disarikan dari taujih Ust Abdul Azis Abdurrauf, Lc. Alhafidz
Dalam acara Pelatihan Menghafal Alquran tingkat Jateng, Jatim, Yogyakarta
Share on Google Plus

About Dwi Pujiyanto

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar