Serunya Bincang Budaya dalam Puncak Perayaan HGN 2022 JSIT Jawa Tengah

Mukhamad Shokheh, S.Pd., MA., Ph.D salah satu narasumber Bincang Budaya

Banjarnegara (26/11) -- Salah satu agenda yang dinanti-nanti para peserta Puncak Perayaan Hari Guru Nasional 2022 adalah Bincang Budaya. Gelaran yang dilaksanakan Sabtu (26/11) malam di Golden Ballroom, Surya Yudha Hotel, Banjarnegara, diikuti oleh ratusan peserta dan panitia.


Bincang Budaya bertajuk Relevansi Budaya dengan Pembentukan Karakter Peserta Didik itu merupakan salah satu rangkaian kegiatan Puncak Peringatan Hari Guru Nasional 2022 JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah.


Alunan gending begitu merdu dari Kelompok Karawitan AmorDiBudaya (ADB) SMPN 1 Banjarmangu, Banjarnegara. Seakan mengundang para peserta HGN segera bergegas menuju ballroom. 


Kelompok karawitan yang pernah menyabet Juara 1 Lomba Karawitan tingkat Kabupaten Banjarnegara itu, mengalunkan beberapa gending, termasuk Hyme Guru yang diiring dengan gending gamelan. Juga gending Islami Hasbunallah ni'mal wakil, ni'mal maula wa ni'man nashir.


Mukhamad Shokheh, S.Pd., MA., Ph.D,  yang menjadi salah satu pembicara menyampaikan bahwa budaya itu netral, mendekatkan dengan agama.


"Kita menilik sejarah walisongo. Sunan Kalijaga menggunakan gamelan dan wayang untuk mengenalkan ajaran-ajaran Islam kepada masyarakat. Masyarakat Jawa yang tadinya belum mengenal agama Islam, kemudian memahami dan menjalankan perintah agama," papar Dosen Sejarah UNNES Semarang itu.


"Sekolah merupakan tempat dan kesempatan untuk olah hati, olah pikir, dan olah rasa bagi murid-murid. Tentu juga bagi guru-gurunya. Melalui budaya, salah satunya gamelan/karawitan dapat menghaluskan budi pekerti murid. Implementasi kurikulum merdeka itu soal kesiapan guru dan tenaga kependidikan dalam pelaksanaannya," ungkapnya.


"Islam adalah budaya yang relevan, yang menjadikan tidak relevan adalah umatnya dan karakter mentalitasnya," pungkas Shokheh.


Sementara pembicara lainnya, Syamsudin, S.Pd. M.Pd, bahwa makna budaya itu luas. Termasuk kegiatan fisik, olah raga yang di dalamnya mengandung seni, contohnya pencak silat.


"Pencak silat mampu mempengaruhi perkembangan karakter murid melalui sifat ksatria, percaya diri, berjiwa heroik suka menolong, sifat untuk berlaku baik, dan bertanggung jawab," ungkap Wakil Bupati Banjarnegara Periode 2017-2022 itu.


Acara Bincang Budaya ditutup dengan tampilan nasyid dari Azzam Haroki. Group nasyid dari Kota Semarang itu membawakan beberapa lagu yang mengajak para peserta menggugah semangat peserta menebar kebaikan. 


Share on Google Plus

About JSIT Jateng

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar