Magelang-Sebanyak 40 guru Sekolah Islam
Terpadu (SIT) yang tergabung dalam Jaringan Sekolah Islam Terpadu (JSIT)
Indonesia Wilayah Jawa Tengah mengikuti workshop penulisan buku ajar selama dua
hari, Sabtu-Minggu (24-25/3) di Hotel Borobudur Magelang. Seiring bertumbuhnya
SIT di Jawa Tengah yang sangat pesat melatarbelakangi workshop kali ini. Guru
SIT didorong untuk menulis buku sendiri sehingga sesuai dengan kekhasan
kurikulum terpadu yang ada di JSIT.
Anis Tanwir
Hadi, Koordinator Bidang Penjaminan Mutu JSIT Indonesia Wilayah Jawa Tengah
mengatakan bahwa guru-guru SIT di Jawa Tengah banyak yang memiliki kemampuan
untuk menulis buku. Terbukti beberapa guru sudah menerbitkan buku-buku ajar
yang sekarang juga sudah digunakan di SIT. Baik untuk kalangan pribadi maupun
sudah ditawarkan ke sekolah yang lain.
“Saya yakin
guru-guru SIT yang sarat dengan pengalaman memiliki kemampuan yang memadai
untuk membuat buku ajar sendiri. SIT membutuhkan buku ajar yang sesuai dengan
kekhasan yang ada di kurikulum terpadu SIT. Ke depan kita berharap buku-buku
yang digunakan oleh siswa-siswi dan guru di SIT adalah buku karya guru-guru
kita sendiri,” kata Anis Tanwir Hadi.
Pada hari
pertama para peserta mendapatkan materi dari para pakar dalam penulisan buku,
yaitu Prof. Jatmiko dan Budi Lenggono. Prof. Jatmiko memberikan motivasi kepada
peserta bagaimana menjadi penulis yang produktif. Sedangkan Budi Lenggono
memberikan wawasan tentang penulisan buku ajar kurikulum 2013 (K13) karena ke
depan seluruh sekolah akan menerapkan kurikulum tersebut.
Sedang pada
hari kedua, para peserta full praktik
menulis buku sampai workshop selesai. Panitia menargetkan setiap peserta ke
depan bisa menghasilkan minimal satu buku ajar khas JSIT baik jenjang Sekolah
Dasar (SD), Sekolah Menengah Pertama (SMP), maupun Sekolah Menengah Atas (SMA).
0 komentar :
Posting Komentar