Asyiknya Membuat Kincir Angin

Para siswa SDIT Nur Hidayah  meniup kincir angin hasil karya mereka
Solo-Hari masih pagi. Bel masuk baru saja berbunyi. Siswa-siswi Sekolah Dasar Islam Terpadu (SDIT) Nur Hidayah mempersiapkan diri dengan membentuk barisan di depan kelas masing-masing. Tidak terkecuali siswa-siswi kelas 3. Mereka menyemangati diri dan teman-temannya dengan yel-yel, tepuk, dan nyanyian.  Setelah baris rapi mereka antre masuk kelas dengan bersalaman kepada wali kelas dan wakil wali kelas yang telah siap di depan pintu kelas. Mereka mengawali kegiatan pembelajaran dengan doa, murojaah hafalan one day one ayat, literasi,  dan shalat dhuha.

Usai kegiatan majelis pagi, mereka bersiap mengikuti kagiatan pembelajaran. Ada yang berbeda dengan kegiatan pembelajan hari ini. Setiap siswa menata beberapa bahan di atas meja. Tertata rapi lem, sedotan, kertas lipat, dan gunting untuk memotong. Benar, pagi ini memang terasa istimewa. Sebab mereka akan mencoba sesuatu yang baru, yakni membuat kincir angin sederhana. Kegiatan proyek ini merupakan bagian dari kegiatan belajar mengajar muatan pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam. 

Tak berselang lama, para siswa mulai melakukan urutan proyek sains itu. Pertama, siswa menggaris kertas lipat dengan dua garis yang bersilang. Lalu perlahan mereka mengguntingnya sampai pada titik yang ditentukan. Hasil pengguntingan tersebut kemudian dilipat berselang-seling dan direkatkan dengan lem. Mereka sangat berhati-hati ketika memasangkan poros. Sebab poros kincir dari jarum pentul yang tajam. Terakhir, tongkat kincir dipasang.

Ustadzah Syarifatul Istiqomah, S.Pd, guru pengampu kelas 3 menyampaikan, "Kegiatan proyek ini dalam rangka membuktikan bahwa ada energi angin di sekitar kita. Selain itu, kegiatan yang dibalut dengan ketrampilan ini merupakan bagian dari materi pembelajaran Bab 8, yaitu Energi."

Rafif Ahmad (9), salah satu siswa kelas 3, menyampaika rasa senangnya dengan kegiatan praktikum ini. "Iya, saya senang. Meski agak sulit tapi ternyata bisa bergerak." Senada dengan Rafif, siswa kelas 3 lainnya, Fauzi Daniswara (9) juga senang dengan kincir angin yang dibuatnya. "Senang sekali, ini kincir angin yang kedua. Kincir pertama tidak berhasil. Soalnya kebanyakan lem waktu menempel. Jadi sobek."

Indah Sri Rahayu, S.S selaku Humas Kelas 3 Paralel menyampaikan, "Kami berupaya selalu berinovasi dalam kegiatan belajar mengajar sehingga memacu para siswa untuk berkreasi. Setelah karya siswa dinilai, koridor sekolah terlihat warna warni dengan kincir angin yang dibawa berlari para siswa. Belajar memang menyenangkan, tak melulu harus di belakang meja. Kelas 3 SDIT Nur Hidayah sudah membuktikannya." (indah/emyu)
Share on Google Plus

About Dwi Pujiyanto

This is a short description in the author block about the author. You edit it by entering text in the "Biographical Info" field in the user admin panel.
    Blogger Comment
    Facebook Comment

0 komentar :

Posting Komentar